Saturday, October 31, 2015

Sejarah Lari Marathon

Sejatinya, Marathon adalah nama sebuah daerah di Yunani. Pada tahun 490 SM terjadilahPertempuran Marathon (Battle of Marathon) di Teluk Marathon oleh tentara Yunani dari Athena melawan serangan pasukan Persia. Setelah pertempuran usai dan dimenangkan oleh tentara Yunani, ada legenda mengenai Pheidippides, sang pembawa pesan yang berlari tanpa henti dari Marathon menuju Athena untuk mengabarkan kemenangan Yunani atas Pertempuran Marathon. Walaupun kemudian Pheidippides meninggal setelah menyampaikan kabar kemenangan tersebut karena kelelahan.
Nah, setelah sekian abad, Olimpiade di era modern mengadopsi sejarah tersebut menjadi nomor atletik baru yang disebut dengan Marathon. Pada Olimpiade era modern pertama di tahun 1896, jaraknya sekitar 40km, dari Marathon menuju Athena. Namun jarak ini bisa berubah-ubah di Olimpiade berikutnya karena banyaknya rute antara Marathon-Athena.
Beberapa pelari asal Amerika Serikat yang berpartisipasi dalam nomor marathon di Olimpiade 1986 membawa “oleh-oleh” lomba Marathon ini ke negara asalnya. Dan mulai tahun 1897 mereka selalu menyelenggarakan lomba lari Boston Marathon setiap tahunnya hingga saat ini. Tak heran kalau Boston Marathon menjadi lomba marathon paling bergengsi.
Jarak resmi yang disepakati oleh Komite Olimpiade Internasional (International Olympic Committee, IOC) pada tahun 1907 adalah 25 miles (40 km) untuk Olimpiade 1908 di London. Namun saat pemetaan rute, penyelenggara memutuskan untuk menggunakan rute berjarak 26 miles (dari Windsor Castle menuju White City Stadium), ditambah lagi 1 putaran lapangan (586 yards 2 feet) agar garis finish tepat berada di depan tribun di mana Raja Inggris duduk menonton. Yang pada saat lomba berubah lagi menjadi kurang dari 1 putaran lapangan, 385 yards.
26 miles 385 yards = 42 km 195 meter.
Hingga akhirnya pada Mei 1921, International Amateur Athletic Federation (IAAF) menetapkan 42,195 km sebagai jarak resmi lomba Marathon yang masih digunakan sebagai acuan hingga saat ini. Jarak tersebut juga masih diberikan toleransi tambahan maksimal 42 meter (0,1%) sebagai antisipasi kesalahan pengukuran (1 meter tambahan per 1 km).
Awalnya, nomor atletik Marathon ini hanya diperlombakan untuk kaum pria. Nomor ini baru dibuka secara resmi untuk atlet wanita pada Olimpiade 1984 di Los Angeles, Amerika Serikat.

Tidak seperti lapangan atletik yang dengan mudah dibuat seragam karena kelilingnya hanya 400 meter, tentunya tidak mungkin membuat jalur (track) khusus berjarak 42,195 km hanya untuk lomba lari. Sehingga, biasanya lomba marathon menggunakan jalur yang sudah ada, misalnya jalan raya di dalam kota. Oleh karena itu, walaupun jarak setiap marathon (bersertifikasi IAAF) itu sama-sama 42,195 km, tentunya rutenya akan berbeda di satu kota dengan kota lain. Selain rute, kondisi kontur, ketinggian, elevasi, dan bahkan iklim tentunya unik di setiap daerah. Jadi, jangan heran kalau banyak pelari yang suka berlomba di luar kota, atau bahkan luar negeri untuk mendapatkan pengalaman berlari yang berbeda.
Rekor dunia untuk Marathon berkisar di angka 2 jam (pria 2:03:38, wanita 2:15:25). Tentunya oleh atlet elit/profesional. Sementara untuk pelari amatir tentunya lebih lama lagi. Pelari marathon “pemula” biasanya menuntaskan dalam waktu 4 hingga 7 jam. Bukan waktu yang sebentar. Sehingga tak sedikit pula resiko kesehatan dalam menamatkan sebuah lomba marathon jika tanpa persiapan yang matang.
Nah, jangan keliru lagi untuk menyebut semua lomba lari jarak jauh sebagai marathon. Misalnya 5K dan 10K yang hanya 5 km dan 10 km tentunya belum bisa disebut sebagai marathon. Kecuali 21K yang berjarak setengah dari marathon, 21 km, sehingga disebut sebagai half-marathon. Sementara untuk yang berjarak penuh 42,195 km juga biasa disebut sebagai full-marathon.

Sumber : http://dunialari.com/sejarah-lari-marathon/

Sejarah Permainan Bola Voli

Sejarah Permainan Bola Voli
Sejarah Permainan Bola Voli

Awal Perkembangan Bola Voli

Sosok William B. Morgan adalah pencetus dari permainan bola voli pada tahun 1895 di Holyoke, Amerika Serikat. William B. Morgan sendiri adalah seorang pembina pendidikan jasmani pada Young Men Christain Association (YMCA).
Karena perkembangan permainan bola voli yang begitu cepat maka YMCA mulai mengadakan kejuaraan bola voli secara nasional. Kemudian permainan bola voli  ini menyebar ke seluruh dunia. Pada tahun 1974, pertama kali bola voli dipertandingkan di Polandia dengan peserta yang cukup banyak. 
Pada tahun 1984 didirikanlah Federasi Bola Voli Internasional atau Internationnal Voli  Ball Federation (IVBF) yang waktu itu beranggotakan 15 negara dan berkedudukan di Paris. Organisasi ini sebagai induk dari permainan bola voli internasional.

Penyebaran Bola Voli

Permainan bola voli begitu cepat menyebar dan menjadi olahraga yang di gemari di berbagai negara, hal ini disebabkan karena permainan bola voli tidak memerlukan lapangan yang luas, mudah untuk dimainkan, alat-alat yang digunakan untuk bermain terbilang sederhana, permainan yang sangat menyenangkan, kemungkinan terjadinya kecelakaan sangat kecil, dapat dimainkan di alam bebas maupun di ruang tertutup, dan dapat di mainkan oleh banyak orang.

Sejarah Permainan Bola Voli di Indonesia  

Sejarah permainan bola voli di Indonesia dimulai saat masa penjajahan bersamaan dengan jalur perdagangan dan kolonialisme pada tahun 1928 oleh Belanda. Perkembangan permainan bola voli terbilang begitu cepat di Indodesia. Hal ini dapat dibuktikan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-2 tahun 1952 di Jakarta. Hingga saat ini permainan bola voli termasuk salah satu cabang olahraga yang resmi dipertandingkan di berbagai kejuaraan di Indonesia.
Pada tahun 1955, tepatnya tanggal 22 Januari didirikan Organisasi Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) dengan ketuanya W. J. Latumenten. Setelah adanya induk organisasi bola voli ini, maka pada tanggal 28 - 30 Mei 1955 diadakan kongres dan kejuaraan nasional yang pertama di Jakarta.
 

Sejarah Kepramukaan Di Indonesia

Sejarah kepramukaan di Indonesia tidak bisa dilepaskan dengan sejarah perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia. Gagasan Baden Powell yang membentuk kepramukaan dengan cepat menyebar ke berbagai negara, termasuk Belanda. Di negara Belanda kepramukaan disebut sebagai Padvinder. Di negara jajahannya, termasuk Indonesia, Belanda mendirikan organisasi Kepramukaan. Di Indonesia dikenal dengan istilah NIPV (Netherland Indische Padvinder Vereniging; Persatuan Pandu-Pandu Belanda). Organisasi ini dikhususkan bagi anak-anak Belanda. 
Oleh tokoh-tokoh pergerakan nasional Indonesia dibentuk organisasi kepanduan yang bertujuan membentuk manusia Indonesia yang baik dan menjadi kader pergerakan nasional. Karenanya kemudian muncul organisasi-organisasi kepramukaan pribumi yang kala itu jumlahnya mencapai lebih dari seratus organisasi. Organisasi itu semisal; JPO (Javananse Padvinders Organizatie); JPP  (Jong Java Padvinderij), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvinderij); HW (Hisbul Wathon) dll. 
Sejarah terus berlanjut. Melihat maraknya organisasi kepramukaan milik pribumi yang bermunculan, Belanda akhirnya membuat peraturan untuk melarang organisasi kepramukaan di luar milik Belanda menggunakan istilah Padvinder. Karena itu kemudian KH. Agus Salim menggunakan istilah "Pandu" dan "Kepanduan". 
Sejak tahun 1930 timbul kesadaran dari tokoh-tokoh Indonesia untuk mempersatukan organisasi kepramukaan. Maka terbentuklah KBI (Kepanduan Republik Indonesia). KBI merupakan gabungan dari organisasi kepanduan seperti IPO, PK (Pandu Kesultanan), PPS (Pandu Pemuda Sumatra). 
Dan pada tahun 1931 terbentuk PAPI (Persatuan Antar Pandu-Pandu Indonesia), kemudian diubah menjadi BPPKI (Badan Pusat Persatuan Kepanduan Indonesia) pada tahun 1938. 
Pada waktu pendudukan Jepang, kepanduan di Indonesia dilarang sehingga tokoh Pandu banyak yang masuk Keibondan, Seinendan dan PETA. 
Setelah masa kemerdekaan dibentuklah organisasi kepanduan yang bersifat nasional  yaitu Pandu Rakyat Indonesia yang dideklarasikan di Solo pada tanggal 28 Desember 1945. Pandu Rakyat Indonesia menjadi satu-satunya organisasi kepramukaan di Indonesia saat itu. 
Namun pada masa leberalisme, kembali bermunculan berbagai organisasi kepanduan seperti; HW, SIAP, Pandu Indonesia, Pandu Kristen, Pandu Ansor, KBI dll yang jumlahnya mencapai seratusan lebih. Sebagian organisasi tersebut terhimpun dalam tiga federasi yaitu; IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia, berdiri tanggal 13 September 1951), POPPINDO (Persatuan Organisasi Pandu Putri Indonesia, berdiri tahun 1954) dan PKPI (Persatuan Kepanduan Putri Indonesia). 

Pada 1953 IPINDO berhasil menjadi anggota kepramukaan sedunia. Pada tanggal 10-20 Agustus 1955 IPINDO juga berhasil menyelenggarakan Jambore Nasional I di Pasar Minggu Jakarta. Sedangkan POPPINDO dan PKPI pernah bersama-sama  menyambut singgahnya Lady Baden Powell (istri Baden Powell) ke Indonesia, dalam perjalanan ke Australia. Pada tahun 1959, PKPI mengadakan perkemahan besar untuk pramuka putri yang disebut “Desa Semanggi” di Ciputat. Pada tahun ini juga IPINDO mengirimkan kontingen ke Jambore Dunia di MT. Makiling Filipina.  
Menyadari kelemahan yang ada, ketiga federasi tersebut akhirnya meleburkan diri menjadi PERKINDO (Persatuan Kepanduan  Indonesia). Namun ternyata Perkindo sendiri kurang solid sehingga  coba  dimanfaatkan oleh pihak komunis agar menjadi gerakan Pionir Muda seperti di negara komunis lainnya. 
Mulai tahun 1960-an, berbagai pihak termasuk pemerintah dan MPRS melakukan berbagai upaya untuk melakukan penertiban organisasi kepanduan termasuk upaya untuk mendirikan Gerakan Pramuka. 
Pada hari Kamis malam tanggal 9 Maret 1961 Presiden mengumpulkan tokoh-tokoh dan pemimpin gerakan kepramukaan Indonesia, bertempat di Istana Negara. Presiden mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus diperbaharui, metode dan aktivitas pendidikan harus diganti, seluruh organisasi kepanduan yang ada dilebur menjadi satu yang disebut Pramuka. 
Presiden juga menunjuk Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka yang terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Menteri P dan K Prof. Prijono, Menteri Pertanian Dr.A. Azis Saleh dan Menteri Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa, Achmadi. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI TUNAS GERAKAN PRAMUKA 
Panitia inilah yang kemudian mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, sebagai Lampiran Keputusan Presiden R.I Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka. Kepres ini menetapkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditugaskan menyelenggarakan pendidikan kepanduan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PERMULAAN TAHUN KERJA. 
Kepres Nomor 238 Tahun 1961 ini ditandatangi oleh Perdana Menteri Ir. Juanda sebagai Pejabat Presiden Karena Presiden RI, Ir. Soekarno saat itu sedang berkunjung ke Jepang. 
Pada tanggal 30 Juli 1961,  bertempat di Istora Senayan (Sekarang Stadiun Gelora Bung Karno), tokoh-tokoh organisasi kepanduan di Indonesia yang menyatakan dengan ikhlas meleburkan diri ke dalam organisasi Gerakan Pramuka. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI IKRAR GERAKAN PRAMUKA. 
Presiden Soekarno menyerahkan panji kepramukaan
Pada tanggal 14 Agustus 1961, dilakukan Pelantikan Mapinas (Majlis Pimpinan Nasional), Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, dilanjutkan penganugerahan Panji-panji Kepramukaan dan defile Pramuka untuk memperkenalkan Pramuka kepada masyarakat yang diikuti  oleh sekitar 10.000 Pramuka. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PRAMUKA yang diperingati hingga sekarang. 
Mapinas saat itu diketuai oleh Dr. Ir. Soekarno (Presiden RI)  dengan Wakil Ketua I, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Wakil Ketua II Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh. Sementara Kwarnas, diketuai oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan  Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh sebagai Wakil Ketua merangkap Ketua Kwarnari.

Sumber :  http://pramukaria.blogspot.co.id/2014/05/sejarah-singkat-kepramukaan-di-indonesia.html

Sejarah Sepakbola


Sejarah sepak bola secara resmi diidentifikasi oleh FIFA berasal dari negeri tirai bambu / china pada masa dinasi Han, yaitu sekitar abad ke-2 atau ke-3 sebelum masehi. Permainan sepak bola pada zaman tersebut berbeda jauh dengan sepak bola saat ini. Permainan yang disebut tsu chu tersebut merupakan permaianan menggiring bola kulit dan memasukkannya kedalam jaring kecil. Kegiatan ini dilakukan rutin sebagai bentuk pelatihan fisik para tentara dan sebagai hiburan pada acara ulang tahun sang kaisar.
Selain tenar di China, Sepak bola juga menjadi bagian dari warga Jepang yang menyebut permainan menggiring bola dari kulit kijang dengan sebutan “kemari”. Permainan semacam inipun juga ditemukan dinegara-negara seperti Mesir Kuno, Romawi, Inggris, Meksiko hingga ke Amerika Tengah yang mulai membuat bola dari karet. Sejarah penting terjadi di Inggris, Raja Edward II sempat melarang olahraga ini karena banyaknya tindakan kekerasan dan mengarah pada aksi brutal tanpa aturan yang jelas, hingga pada tahun 1369 Raja Edward III mencabut larangan tersebut dan mengizikan permainan sepk bola namun lambat laun permainan ini kembali dilarang oleh Ratu Elizabeth I pada tahun 1572. Tidak tanggung-tanggung, sang ratu bahkan memberi sanksi berupa penjara bagi rakyatnya yang nekat bermain sepak bola. Pada akhirnya tahun 1680 Raja Charles II mencabut larangan tersebut dan memberikan perlindungan bagi siapapun yang ingin bermain sepak bola di tanah Inggris.

Puisi tentang Cinta Tanah Air

UNTUKMU, INDONESIAKU
Wahai Indonesia, tanah air tumpah darahku
Untukmu kupersembahkan selalu
Rasa cintaku yang mendalam dan menderu
Resapkanlah wahai negeriku
Pemadam rasa rindu teramat syahdu di hatiku
Yang mendarah daging menulang sumsum padamu
Sebab engkaulah bumi leluhur panutan jiwa
Negeri elok mempesona tempat aku dilahirkan
Oleh bunda tercinta
Tanah air indah permai anugerah Tuhan
Yang harus dijaga kelestarian dan kekayaannya
Wahai Indonsiaku, Ibu pertiwiku
Kami adalah putra-putrimu
Yang menempuh perjalanan panjang di bukit lembahmu
Dibangku-bangku sekolah untuk mempertajam nalar mengolah jiwa 
Menghayati kehidupan dalam khusuk doa dan etos kerja diharibaanmu
Maka untukmu wahai negeri dengan panorama dan budaya berwarna-warni
Kami pun punya obsesi....
Untuk merawat penuh kasih sayang, mengharumkan nama dan keberadaanmu
Turut ambil bagian mengasuhmu
Dengan keihlasan berkorban, kegigihan berjuang
Produktif banyak berkarya, kreatif penuh daya cipta
Memanfaatkan atom-atom waktu yang sangat berharga
Dengan hal-hal yang bermakna
Seraya menjauhi yang remeh-remeh dan sia-sia
Untukmu, wahai Indonesia terkasih
Doa dan perjuanganku tidak pernah berhenti 
Kusibak gelombang lautan, kutembus topan dan prahara
Laju bahtera laju menuju dermaga cita
Terus kutempuh pelayaran selama hayat masih di kandung badan
Sebelum cita-cita ini teraih terwujudkan.

Resep Membuat Pisang Goreng Renyah

           Olahan pisang yang praktis salah satunya adalah dengan digoreng. Untuk cara membuat pisang goreng menjadi lebih enak dan renyah crispy, secara sederhana kita hanya membutuhkan adonan bahan pencelup dan baluran tepung roti sebelum digoreng. Karena baluran tepung roti ini, maka sering dinamakan juga dengan pisang goreng pasir. Untuk lebih lengkapnya seperti resep tips praktis dalam cara membuat pisang goreng enak dan renyah di bawah ini.
Bahan :
  • 10 buah pisang raja
  • 150 gram tepung roti
  • minyak untuk menggoreng
Pencelup :
  • 200 gram tepung terigu
  • 1 buah telur
  • 150 ml air
  • 2 sdm gula pasir
  • ½ sdt garam
  • ½ sdt vanili 

CARA MEMBUAT PISANG GORENG RENYAH :
  1. Campur bahan pencelup dan aduk hingga adonan rata.
  2. Keluarkan pisang dari kulitnya lalu potong berbentuk kipas, celupkan ke dalam adonan pencelup lalu gulingkan pada tepung roti hingga rata di seluruh permukaan pisang.
  3. Goreng dengan minyak panas sampai warnanya kuning kecoklatan, angkat dan tiriskan lalu sajikan.
Dari dasar adonan pisang goreng yang renyah tersebut, kita juga bisa memberikan aneka topping untuk memperkaya cita rasanya atau juga bisa mengikuti referensi variasi tips pisang goreng renyah sederhana yang enak

Sumber : http://resepmasakankreatif.blogspot.co.id/2013/06/cara-membuat-pisang-goreng-renyah.html

Seloka tentang Jaga Lingkungan

 
 
Burung-burung merdu berkicau
Buah manis buah pepaya
Agar lingkungan asri dan hijau
Buanglah sampah pada tempatnya
Buah manis buah pepaya
Deras hujan membuat resah
Buanglah sampah pada tempatnya
Agar lingkungan bersih dan indah
Derasnya hujan membuat resah
Dedaunan tersebar-sebar
Agar lingkungan bersih dan indah
Mari kita jaga alam sekitar
Dedaunan tersebar-sebar
Buah mangga manis rasanya
Mari kita jaga alam sekitar
Supaya terjaga flora faunanya

Thursday, October 29, 2015

Contoh LHO

 
          Tugu Muda adalah monumen pertahanan rakyat Indonesia pada saat pertempuran melawan Belanda. Tugu Muda merupakan salah satu monumen yang bersejarah. Tugu Muda merupakan salah satu ciri khas Kota Semarang. MOnumen Tugu Muda memiliki letak yang strategis dan memiliki artistik yang unik dan bagus.
            Tugu Muda terletak di persimpangan lima jalan di Semarang, antara lain Jalan Soetomo, Jalan Soegiyapranata, Jalan Imam Bondjol, Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran. Diantara Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran terdapat juga ciri khas Kota Semarang selain Tugu Muda yaitu Museum Lawang Sewu. Letak Tugu Muda Semarang sangat strategis. Letak Tugu Muda Semarang sangat mudah dijangkau.
            Tugu Muda berbentuk lilin yang menggambarkan semangat para pejuang yang tinggi. Di kaki Tugu Muda terdapat relief-relief. Relief tersebut bermakna perjuangan para pejunag dalam pertempuran Lima Hari Di Semarang. Tugu Muda diresmikan pada tanggal 20 Mei 1953 oleh Presiden Soekarno dan bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional.