Sunday, November 1, 2015

Monumen Palagan Ambarawa

Monumen Palagan Ambarawa merupakan salah satu tempat wisata di Semarang yang tepatnya di Kota Ambarawa, Kabupaten Semarang. Tempat wisata sejarah ini juga tidak jauh dari wisata alam Umbul Sidomukti, New Bandungan Indah dan Candi Gedong Songo.

Monumen Palagan Ambarawa ini merupakan salah satu bangunan sebagai simbol untuk mengenang pertempuran yang terjadi di Ambarawa pada tangal 12 Desember - 15 Desember 1945. Kala itu pasukan sekutu yang sudah terdesak kalah di magelang dan lari ke Ambarawa, saat itu pasukan TKR yang dipimpin oleh Kolonel Soedirman atau yang kita kenal dengan Jendral Soedirman berhasil mengalahkan tentara sekutu tersebut pada tanggal 15 Desember 1945. Dan saat ini tanggal tersebut diperingati sebagai hari Infanteri.

Monumen Palagan Ambarawa didirikan pada tahun 1973 yang telah diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 15 Desember 1974. Sedangkan gambaran singkat tentang sejarah pertempuran yang terjadi di Ambarawa tersebut dapat dilihat pada relief yang berada pada bagian bawah monumen tersebut. 

Di Palagan Ambarawa juga terdapat museum sebagai tempat untuk mengabadikan sejarah. Berbagai peninggalan alat tempur peninggalan tentara Jepang dan tentara Belanda juga bisa dilihat di Museum Palagan Ambarawa.

Di museum ini para pengunjung bisa melihat seragam yang dipakai tentara Belanda maupun tentara Jepang pada sat itu, bukan hanya itu saja namun para pengunjung juga bisa melihat secara langsung seragam yang dipakai oleh tentara Indonesia, senjata-senjata perang baik milik tentara Jepang, Belanda maupun Indonesia, Helm baja, Bom Molotov yang digunakan oleh tentara-tentara indonesia, bambu runcing dan benda-benda bersejarah lainnya.

Untuk ukuran yang lebih besar dan berada di luar gedung museum ambarawa para pengunjung bisa melihat beberapa tank kuno yang dipakai oleh tentara sekutu, mobil angkut personil serta beberapa meriam yang digunakan untuk melawan tentara Indonesia.

Yang lebih menarik lagi, di Monumen Palagan Ambarawa para pengunjung juga bisa melihat langsung pesawat Mustang P-51 buatan Amerika yang dipakai tentara Belanda dalam perang tersebut dan berhasil ditembak jatuh di Rawa Pening.

Sejarah Renang

Renang telah dikenal sejak zaman prasejarah. Fakta sejarah menyebutkan bahwa lukisan dari zaman batu telah ditemukan di dalam "gua para perenang" dekat Wadi Sora (atau Sura) dibagian Barat-Daya Mesir dekat Libya. Pada gambar-gambar tersebut terdapat gaya dada atau gaya anjing mengayuh. Meskipun gambar tersebut mungkin berkaitan dengan prosesi ritual yang artinya tidak ada kaitannya dengan renang.

Selain itu, hampir semua kebudayaan kuno yang pernah hidup di dunia, ditemukan gambar-gambar atau keterangan-keterangan bahwa di daerah tersebut telah mengenal aktivitas berenang. Misalnya, di stempel lilin Mesir yang bertanggal antara 4000 dan 9000 tahun SM gambar timbul Babilonia, gambar timbul Nagoda yang berangka tahun 3000 tahun SM, di Istana Indian Mohenjo Daro dari 2800 tahun SM, Istana Minoan Minos of Knossos di Kreta, serta makam kuno Mesir dari 2000 tahun SM.

Sejarah Renang | www.zonasiswa.com
Lukisan Zaman Batu Orang Berenang di Mesir

Renang sejak dulu sudah dijadikan keterampilan yang wajib dimiliki oleh para prajurit. Di Jepang, renang merupakan salah satu keahlian terhormat Samurai. Cerita rakyat Jerman menjelaskan tentang renang yang dengan sukses digunakan dalam perang melawan bangsa Roma, bahkan ksatria pada abad pertengahan harus bisa berenang dengan menggunakan baju zirah yang terbuat dari besi.

Tahun 1603, organisasi renang pertama dibentuk di Jepang. Kaisar Go-Yozei dari Jepang menyatakan bahwa murid sekolah harus dapat berenang. Pada tahun 1908, asosiasi renang sedunia dibentuk dan diberi nama FINA (Federation Internationale de Natation de Amateur).

Olahraga renang semakin lama semakin berkembang dan tersebar luas hampir ke seluruh negara termasuk Indonesia, sehingga bermunculan perkumpulan-perkumpulan renang. Pada tahun 1917 di Indonesia didirikan perserikatan dengan nama Bandoengse Zwembond dan pada tahun 1951 didirikan Persatuan Berenang Seluruh Indonesia disingkat PBSI. Nama PBSI pada tahun 1956 diubah menjadi PRSI (Persatuan Renang Seluruh Indonesia) dan nama ini digunakan sampai sekarang. Penggantian nama ini lebih dikarenakan supaya singkatannya tidak sama dengan Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI).